Rabu, 07 Desember 2016

Di Tehran, Ketua MPR RI Sambut Baik Kerjasama Penyelesaian Konflik Dengan Dialog, Wahabi Melakukan Makar


Ketua MPR Republik Indonesia, Zulkifli Hasan beserta rombongan melakukan kunjungan ke Tehran, Iran (4-7/12) dalam rangka memenuhi undangan Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani dan pengembangan kerja sama antar parlemen kedua negara. KBRI Tehran melaporkan, Ketua MPR dan delegasi telah melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majlis Iran pada 5 Desember.

“Pada pertemuan dengan Ketua Majlis Iran, Larijani menyampaikan bahwa Iran dan Indonesia dapat lebih mengembangkan kerja sama disegala bidang. Dibidang ekonomi, diharapkan kedua negara dapat meningkatkan nilai perdagangan yang saat ini terhambat permasalahan perbankan,” kata laporan KBRI Tehran seperti dirilis portal resmi kementrian luar negari Indonesia, 5/12.

Dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, disebutkan bahwa iran siap untuk melakukan alih teknologi dengan Indonesia. Di bidang politik, disampaikan bahwa kedua parlemen dapat lebih mempererat kerja sama. Larijani juga menyampaikan bahwa Iran mengajak Indonesia untuk bekerja sama dalam penyelesaian konflik negara-negara di Timur-Tengah (Timteng) melalui dialog politik, terutama terkait konflik Israel-Palestina.

“Negara-negara Muslim harus saling berkonsultasi dan melawan gerakan teroris,” kata Larijani dalam konferensi pers bersama dengan Ketua Majelis Rakyat Indonesia (MPR), Zulkifli Hasan, di Tehran, seperti dikutip parstoday.com

Secara khusus, Larijani juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Indonesia kepada Iran melalui penolakan terhadap resolusi Dewan HAM yang memiliki dampak negatif terhadap Iran.

Dalam sambutannya, Ketua MPR RI menyampaikan bahwa kerja sama antara kedua negara diberbagai bidang, antar parlemen dan masyarakat dapat terus dikembangkan dengan mengutamakan persamaan dan bukan perbedaan. Ketua MPR menyayangkan terjadinya konflik antar negara Islam di Timteng. Dalam kaitan tersebut, Indonesia menyambut baik kerja sama antara kedua negara dalam penyelesaian konflik di Timteng melalui dialog politik.

Terkait kesepakatan nuklir Iran, Indonesia mengharapkan kedepannya terdapat perkembangan positif bagi Iran. Dibidang ekonomi, disampaikan mengenai kerja sama migas kedua negara dan dukungan Pemerintah Indonesia dalam memajukan perdagangan bilateral yang nilainya masih rendah. Lebih lanjut, disebutkan pula perlunya kerja sama kedua negara terkait perlindungan dan pemajuan Hak Asasi Manusia (HAM).

Selain rangkaian pertemuan di atas, KBRI Tehran juga telah memfasilitasi acara silaturahmi dengan masyarakat Indonesia di Tehran. Pada acara tersebut, Ketua MPR menyampaikan bahwa sebagai warga negara Indonesia, kita harus bangga dengan perkembangan demokrasi di Indonesia, terutama mengingat aksi damai yang telah berlangsung di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2016 lalu.

“Ketua MPR juga menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia di Iran juga harus aktif membantu peningkatan hubungan Indonesia-Iran,” katanya.[]

(Parstoday/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

0 komentar: