Minggu, 04 Desember 2016

Penulis Mesir Puji Rahbar Lantaran Peristiwa Kereta Api


“Peristiwa Pahit” mengisahkan peristiwa tabrakan dua kereta api Iran minggu lalu dan menelan korban sebanyak empat puluh sembilan tewas dan lebih dari seratus orang luka-luka.

Yang penting kita ketahui adalah sikap cekatan para petinggi Iran termasuk Rahbar Revolusi Islam dalam menangani peristiwa yang berhubungan dengan jiwa manusia ini.

Media-media Mesir menilai masalah ini sebagai sebuah masalah biasa. Padahal Mesir juga sering menghadapi peristiwa serupa dan termasuk dalam daftar negara yang memiliki korban terbesar dalam peristiwa yang bersangkutan dengan transportasi ini.

Satu hal yang membuat saya takjub adalah cara para petinggi Iran termasuk pemimpin tertinggi dalam menangani masalah ini.

Setelah peristiwa terjadi, Presiden Ruhani secara pribadi segera mengeluarkan perintah supaya masalah ini segera diusut. Ayatullah Khamenei juga menegaskan supaya seluruh faktor dan pelaku yang berperan dalam peristiwa ini harus segera dilacak secara tuntas. Dalam jenjang waktu dua puluh empat jam, kepala transportasi kereta api kawasan timur laut Iran telah ditangkap. Sebelum empat puluh jam berlalu, kepala kereta api dan wakil Menteri Transportasi meminta maaf kepada seluruh korban dan menyatakan mundur dari jabatan.

Sehari setelah peristiwa, seluruh wakil Parlemen Iran mengumpulkan tanda tangan untuk meminta penjelasan dari Menteri Transportasi dan supaya ia menyatakan mundur. Menurut rencana, ketua Parlemen Iran akan menindaklanjuti masalah ini dalam sidang hari ini.

Sikap cekatan seluruh petinggi Iran dalam menangani masalah ini membuktikan bahwa Iran sangat memberikan perhatian terhadap jiwa manusia yang telah ditekankan dalam Al-Quran.

Akan di Mesir, kita sangat acuh tak acuh terhadap masalah ini. Dalam lima tahun terakhir, negara kita mengalami tabrakan kereta api sebanyak 4.777 kali. Yang terburuk terjadi tahun lalu sebanyak 157 kasus di dua puluh propinsi.

(Akhbar-Al-Yawm/Raihab-Abdul-Wahhab/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

0 komentar: