Rabu, 30 Desember 2015

Benang Merah di Balik Berita-Berita Internasional


Oleh: Salman Fadhlullah, MA

Tragedi Mina-Arab Saudi, bergabungnya beruang merah dalam perang Suriah, serangan brutal Israel, kekejaman ISIS, depresi mata uang Yuan, ketidak pastian suku bunga Bank Sentral As (The Fed), Tragedi 11 september dan berita lain yang mengguncang dunia memiliki tingkat kesamaan dalam mempengaruhi psikologi manusia. Dunia adalah global village yang terkoneksi satu sama lain dengan cepat dan mudah. Apapun yang terjadi di belahan dunia lain akan menjadi perhatian negara manapun jika itu memenuhi syarat-syarat untuk menjadi sebuah news yang menarik perhatian dunia. Peristiwa itu selalu berubah-ubah namun memiliki tingkat kejutan yang sama kuat terhadap psikologi manusia.

Sangat banyak sekali kejadian di dunia, tapi yang naik kelas menjadi berita dunia memiliki ciri-ciri yang khas dan khusus, yaitu: menguncang perasaan manusia seperti tragedi kematian, perang berkepanjangan, kelaparan yang menistakan kaum pengungsi, skandal tokoh-tokoh penting, mutasi virus mematikan, atau bisa saja terjadi pada orang kecil tapi itu adalah ekspresi yang panjang dan mendalam dari sebuah kezaliman; tragedi penistaan dan ketidakadilan seperti yang terjadi dalam Arab Spring. Berita-berita tentang ilmu dan teknologi juga menjadi menarik perhatian karena hasrat yang besar dari manusia terhadap masa depan tempat tinggal, dan keyakinan bahwa ilmu dan teknologi dapat memberikan berbagai peluang yang baik bagi dunia. Demikian juga dengan berita-berita isu HAM, korupsi atau hadiah nobel.

Berita-berita yang positif atau yang negatif jika dicermati selalu terkait dengan manusia itu sendiri, nasib manusia, mengguncang nalar dan emosi, harapan manusia akan kemajuan ilmu dan teknologi demi kebaikan-kebaikan manusia seperti kemudahan hidup, kesehatan, perbaikan kualitas hidup. Peristiwa-peristiwa buruk akan menarik manusia karena isu itu di luar dugaan dan manusia perlu mengantisipasi dan mencari solusi agar peristiwa itu tidak terulang lagi. Perhatian akan nasib diri, nasib sesama, tempat tinggalnya. Demikian juga manusia akan memperhatikan sesuatu yang menjadi hobinya seperti perhelatan sepak bola dunia atau pertandigan-pertandingan tingkat dunia, harga minyak dunia, saham dan investasi global karena terkait dengan kenyamanan hidup manusia. Peristiwa-peristiwa internasional adalah peristiwa-peristiwa yang merefleksikan emosi, kekhawatiran, harapan, kebanggaan, ketakutan, impian, dambaan dan juga merambah segala khayalan, imajinasi sebagian besar manusia jika tidak dikatakan seluruh manusia. Perisitwa depresi mata uang Yuan dan Ketidakpastian suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) menjadi penting karena itu akan menimbulkan gejolak, membebani pemulihan sebuah negara. Hancurnya jaringan teroris dunia adalah harapan dari lubuk manusia yang ingin kedamaian dan keamanan. Hancurnya jaringan narkoba atau perdagangan dunia adalah impian manusia karena muak dan benci penistaan dan kejahatan akan species seperti dirinya. Yang layak menjadi berita adalah yang terjadi tanpa rekayasa, bergulir secara alamiah. Peristiwa-peristiwa politik bisa saja di format oleh kekuatan media-media besar atau di distorsi oleh tangan-tangan licik, tapi itu tidak akan bertahan lama, kepalsuan akan terbongkar cepat atau lambat. Tangan-tangan kapitalis atau agen-agen yang dibutakan oleh ideologi tertentu bisa saja menyuplai berita-berita palsu (hoax) atau berita-berita yang tidak benar seperti yang marak di media sosial, namun lambat laun kejernihan akan bersinar dan kebohongan akan menghantam sang pemicunya. Kekuatan global tidak bisa menutup peristiwa-peristiwa penting tapi mungkin saja dapat membuat dunia menjadi amnesia.

(Ikmal-Online/STI)

0 komentar: